Met datang di pearlwhy blog,isi buku tamu n jangan lupa kasih komentar yaaa^^

Artikel ini sebenarnya secara khusus disampaikan kepada warga Kota Banjarmasin, yang pernah tinggal disana ataupun yang berasal dari sana tapi lagi merantau di tempat lain (seperti saya, hehe^_^)
Awal mula kisah adalah ketika Kota Banjarmasin dipandang sudah tidak mampu lagi menjalankan fungsinya sebagai pusat pemerintahan sekaligus sebagai pusat perekonomian. Kota Banjarmasin berkembang menuju kota besar yang menjadikan kota ini sarat akan masalah, seperti kemacetan, tata ruang kota yang semakin sempit, jumlah penduduk yang semakin bertambah, kebersihan kota yang semakin parah ,dan lain lain (yang saya sendiri malas menyebutkannya,hehe)
Dikarenakan banyaknya masalah seperti yang disebutkan diataslah, pada tahun 2004 (kebetulan pas pemilihan kepala daerah) ditawarkan wacana baru oleh salah satu pasangan cagub-cawagub untuk memindahkan ibukota provinsi Kalimantan Selatan dari kota Banjarmasin ke kota Banjarbaru. Wacana ini disambut positif oleh masyarakat Banjarmasin maupun banjarbaru yang berujung pada terpilihnya pasangan tersebut menjadi gubernur dan wakil gubernur. Yang jadi permasalahan sekarang adalah apa jadinya apabila ibukota dipindahkan ke Banjarbaru dan Bagaimana nasib kota Banjarmasin setelah itu?

Proyek pemindahan ibukota mulai dirintis ketika gubernur menduduki jabatannya pada tahun 2004 (mungkin sebagai tindak lanjut janji pada waktu kampanye dulu). Survey pemilihan tempat yang akan dijadikan kompleks kantor pemerintahan pun dilakukan dan dipilih daerah di sekitar cempaka banjarbaru. Proses pembebasan lahan pun dilaksanakan dan sekitar akhir bulan januari 2009 – awal februari 2009 kemarin, peletakan batu pertama pembangunan kompleks gedung pemerintahan di banjarbaru diadakan. Hal ini berarti proses pemindahan ibukota sudah dimulai, sejarah baru bagi provinsi Kalimantan Selatan.
Banjarmasin, kota yang didirikan Sultan Suriansyah sekitar 482 tahun yang lalu, sekarang telah tumbuh menjadi kota ekonomi yang padat penduduknya. Masalah tata kota yang semrawut, pembangunan yang tak terencana dengan baik, volume kendaraan bermotor yang semakin banyak yang tidak diimbangi oleh pelebaran badan jalan yang akhirnya menyebabkan kemacetan di berbagai tempat, kota yang semakin kotor oleh sampah-sampah adalah beberapa contoh masalah kota Banjarmasin yang mestinya bisa ditangani oleh pemerintah. Akan tetapi, Banjarmasin kenyataannnya semakin sumpek karena memang lahan kosong di dalam kota semakin sedikit tersisa. Hal ini sangat riskan mengingat semakin berambahnya jumlah penduduk dan semakin meningkatnya kegiatan perekonomian di kota ini.

gambar : salah satu sisi kota banjarmasin

Beberapa hal yang telah disebutkan diatas akhirnya membuat pemerintah berwacana untuk memindahkan ibukota untuk mencegah semakin parahnya kondisi itu. Kota Banjarmasin dianggap sudah tidak mampu lagi menahan beban sebagai kota pemerintahan sekaligus pusat perekonomian. Proses pemindahan ibukota kemungkinan (menurut perkiraan saya) akan memakan waktu selama 5 tahun (kalo gak ada korupsi dana proyek, amin^_^). Setelah proses pemidahan selesai dan Banjarbaru diresmikan menjadi ibukota provinsi Kalimantan Selatan, bagaimanakah nasib Kota Banjarmasin nantinya ???
Kita bahas dulu dari aspek ekonomi. Pusat perekonomian ada kemungkinan akan bergeser dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Hal ini menurut saya wajar, karena jarang ada provinsi di Indonesia yang bisa membagi kota pemerintahan dengan kota perekonomian (beda dengan Amerika Serikat yang punya new york pusat ekonomi dan washington DC sebagai pusat pemerintahan). Kalau hal ini benar terjadi akan jadi alamat gawat untuk Banjarmasin, karena Banjarmasin menggantungkan sumber pendapatan daerah dari pajak perekonomian. Sumber pendapatan dari Bandara Syamsuddin Noor adalah milik kota Banjarbaru, karena dari dulu letak bandara itu memang masuk wilayah Banjarbaru.
Pemindahan terminal induk dari terminal km.6 (wilayah kota banjarmasin) ke daerah sekitar km.17 (wilayah kabupaten Banjar) nantinya akan mengurangi sumber pendapatan Banjarmasin. Belum lagi apabila benar benar terlaksana rencana pembangunan Pelabuhan baru (untuk menggantikan pelabuhan trisakti yang ada di banjarmasin yang sudah tidak optimal) di daerah sekitar Kabupaten Tanah Laut juga akan mengurangi sumber pendapatan Banjarmasin. Apalagi yang bisa diandalkan kota ini untuk menambah sumber pendapatan daerah ?
Dari aspek sosial, apabila benar pusat perekonomian bergeser ke Banjarbaru, penduduk Banjarmasin kemungkinan akan berkurang karena sebagian orang (yang punya duit cukup tentunya) akan memilih pindah ke kota yang baru alias Banjarbaru (bagus deh, daripada sumpek di Banjarmasin). Kemudian pembukaan jalan lingkar utara di km.17 yang menghubungkan langsung orang dari banjarbaru yang mau melakukan perjalanan ke Kalimantan Tengah (tanpa melalui Banjarmasin tentunya) akan membuat kota Banjarmasin kurang ramai dilalui orang. Serta rencana pemindahan lokasi kampus beberapa fakultas sosial Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) ke daerah Banjarbaru juga akan membuat kota ini semakin sepi dari manusia.

gambar : salah satu sisi kota banjarbaru

Memang, memindahkan keramaian dari Banjarmasin ke Banjarbaru adalah hasil yang diharapkan perancang ide pemindahan ibukota provinsi ini. Disamping karena Banjarmasin sudah terlalu sumpek, kota Banjarbaru juga memiliki lahan kosong yang luas sehingga bisa dibangun kota yang lebih tertata. Saya sebenarnya sangat mendukung ide pemindahan ibukota provinsi ini karena saya sadar, selama bertahun-tahun tinggal di kota Banjarmasin saya bisa merasakan berbagai masalah yang telah disebutkan sebelumnya tadi. Masalah yang menurut saya disebabkan karena Banjarmasin dengan lahan yang sempit tetapi penduduknya padat. Akan tetapi lebih bagus lagi kalau pemerintah bisa menjelaskan Banjarmasin nantinya akan dijadikan kota seperti apa?. Jangan hanya membuat ide tanpa ada solusi ke depannya. (peace pemerintah! Saya hanya berpendapat, hehe^_^)
Saran saya adalah menjadikan kota Banjarmasin sebagai kota pariwisata, terutama wisata sungai yang dijadikan sepaket dengan wisata sejarah (kayak promosi wisata aja,hehe). Potensi wisata sungai sangat bagus karena Banjarmasin sendiri dikelilingi banyak sungai. Sedangkan untuk wisata sejarah bisa dijadikan ide karena kota Banjarmasin mempunyai beberapa tempat bersejarah, yang kebanyakan berada di tepi sungai (salah satunya makam sultan suriansyah di kuin). Sektor pariwisata ini bisa dijadikan sebagai sumber pemasukan daerah mengantisipasi hilangnya sumber pemasukan dari perekonomian.
gambar : makam sultan suriansyah, salah satu objek wisata sejarah di banjarmasin

Pemerintah kota Banjarmasin mesti bekerja keras apabila ingin memajukan kota Banjarmasin, terutama bidang pariwisata, seusai tema “visit Kalsel 2009” (^_^). Saya dan teman-teman mendoakan agar tujuan program pemindahan ibukota Kalsel tercapai dan Kota Banjarmasin menjadi lebih baik dari sekarang. Saya tunggu komentar dari teman-teman yaa...


Cetak Halaman Ini

18 Komentar:


Show/Hide Komentar

Anonim mengatakan...

sebagai anak Banjarmasin kami berterimakasih dulu atas partisapasinya membuat postingan ini, brrti anda juga berperan ato stidaknya memikirkan perkembangan kota kita yang kita cintai ini,

dan sebelumnya mohon maaf, apabila ada kata atau kalimat yang berkenan dalam komentar disini,

yang pertama dalam pencahayaan warna background dan tulisan, sangat melelahkan mata membacanya, khususnya mata saya yang sudah mulai menurun kualitasnya.

Untuk memindahkan suatu ibukota, tidak seperti membalikkan telapak tangan, berat, sangat berat,

yang pertama :
bagaimana dengan PNS yang sudah tinggal di BJM, punya keluarga bahagia, apakah mereka harus disuruh kerja duluar kota yang notabene berjarak 35 km jaraknya,

yang kedua :
setahu saya, Rencana Terminal pindah ke pal 17, sudah tidak mungkin terealisasi, karna proposalnya dicoret oleh Dirjen perhubungan, dianggap blum memadai, di kalsel mempunyai terminal Type A sprti direncanakan,

dan juga pesan kepada gubernur kita, apakah tidak ada kerjaan lain selain mikirkan pindah ibukota yang tidak mempunyai manfaat itu, atau itu hanya siasat agar dianggap guberbur kita punya kerjaan dan planning, padahal banyak sekali PR Banjarmasin, yang harus segera diselesaikan, bbuuaannnyyaakk....,

Anonim mengatakan...

Hmmmm .... menurut kabar dari seseorang yang bisa dipercaya, pemindahan itu bakalan terjadi. Kalo gak tahun 2010 ... mungkin 2011 atau mungki n lebih molor lagi. Well, we'll see :P

Mengenai sarannya tentang menjadikan kota Banjarmasin sebagai kota pariwisata, terutama wisata sungai ... saya setuju om :)
Kenapa kita gak menonjolkan kelebihan yang kita punya, iya gak?! (dalam hal ini kita kan kelebihan sungai hehehe). Tapi satu hal yang pasti, kalo dijalankan ... tentunya perlu perawatan. Karena kalo diliat-liat lagi neh ya ... diBanjarmasin ini kayanya kurang perawatan
untuk tempat2 umum atau tempat-tempat bersejarah.... sedih nian alfredo :((

kahfinyster mengatakan...

hmm,, bakal gmana yah, ga tau deh,,bukan peramal,,hehehe,,

Pengangguran Menulis Mimpi mengatakan...

Sip, Dukung ulun untuk jadi calon Gubernur periode akan datang, gasan sabarataan........

Pengangguran Menulis Mimpi mengatakan...

yah mudah2an lebih bai, dukung ulun jadi Gubernur periode mendatang

Anonim mengatakan...

check this out to find out how to make u'r blog dofollow..

Anonim mengatakan...

Lawas kadak ke Banjar, kaya apa habarnya sekarang Ya?

imtihan mengatakan...

Ibu Kota negara juga perlu dipindah... Jakarta sudah tdk layak lagi menjadi ibu kota

imtihan mengatakan...

ibu kota negara juga perlu dipindah.. Jakarta sudah tdk layak lagi menjadi ibu kota

yulian em mengatakan...

kada tahu lagi kena mun aku bulik... bisa2 Sungai Lulut kadada lagi :P

Mirza mengatakan...

kalo bisa data statistik jumlah penduduk nya juga fren

Mirza mengatakan...

keren boy..,

fadil mengatakan...

jujur saya tidak mengharapkan banjarmasin nanti tidak lagi menjadi ibukota KalSel. cuma itu harapan saya sebagai salah satu orang banjar asli.

Nopi Stiyati P mengatakan...

nice post...

airport pickup w2 mengatakan...

I like this article very much because it is technical and very much useful for me to gather more knowledge. Good to read...
heathrow to w2 | southend to w2

Anonim mengatakan...

I can't wait to see your examples of how your handwriting has evolved! I am obsessed with the different forms that hand writing takes. I love collecting old postcards just to see the writing....
Best advertising agency in Pakistan | Buy furniture online

Muhammad Qori mengatakan...

6 tahun kemudian, banjarmasin ya tetap gitu gitu aja bro...
paling nambah spot rekreasi.

Fermansyah mengatakan...

Setelah 8 tahun, Banjarmasin semakin tertata dan rapi. Tpi, sangat disayangkan pemindahan Ibukota Kalsel ke Banjarbaru. Padahal diwilayah Banjarmasin sendiri masih banyak tanah atau wilayah yg kosong, knp tidak memanfaatkan yg ada saja?.

Posting Komentar

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).